Kehidupan di lingkungan perkotaan yang identik dengan polusi menciptakan hidup tidak sehat.
Kandungan timbal yang dikenal logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Timbal yang masuk ke dalam tubuh menumpuk dalam darah dan juga diendapkan dalam sumsum tulang, akibatnya produksi Hb (hemoglobin) terganggu. Keracunan timbal dapat terjadi pada orang tua dewasa dan anak, pada orang dewasa sering berdampak pada penyakit ginjal kronis, pikun, hingga kejang-kejang. Timbal juga dapat mengganggu organ reproduk sehingga anak lahir cacat, pada laki-laki keracunan timbal dapat mempengaruhi proses pematangan sperma serta kualitas sperma. Salah satu dampaknya adalah anak yang terlahir dari orang tua yang keracunan timbal mengalami Goldehar Syndrome. Penyakit yang pertamakali ditemukan oleh Maurice Goldenhar pada tahun 1952 memiliki nama lain yaitu oculo-auriculo-vertebral spectrum, ocula-auriculo-vertebral (OAV) syndrome, atau oculoauricular dysplasia. Tanda-tanda dari penyakit ini adalah perkembangan telinga, hidung, langit-langit lunak mulut, bibir, dan rahang bawah tak sempurna. Penyebabnya banyak mulai dari faktor genetik hingga acun tertentu yang ada di lingkungan, misalnya timbal. Keracunan timbal dapat dicegah dengan selalu menggunakan masker atau menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan atau tissu ketika berada di jalan.
Gambar penderita Goldenhar Syndrome
10 September 2009
Langganan:
Postingan (Atom)