01 November 2008

PENCARIAN

Dalam keheningan dan kegelapan malam, ku pejamkan mata dan ku percayakan pada sinar rembulan untuk menemaniku masuk jauh ke dalam jiwaku. Melewati kepekatan bayangan duniawi dan menembus lebih dalam menyusup sebongkah daging dan tulang-belulang yang tiada daya, menguraikan apa, siapa dan bagaimana arti sebuah kebenaran yang agung dalam sebuah kehidupan dengan mengeyahkan perkataan-perkataan yang membisingkan telingaku, menyeretku ke dalam kebimbangan dan menenggelamkan ku ke dalam ketidaktahua.
Jauh di dalam diriku sebuah tempat istimewa yang tak mungkin dapat tergantikan oleh siapa pun, kapan pun dan bagaimana pun. Sehebat apapun manusia takkan pernah sanggup menggantikan. Itulah jawaban yang selama ini aku cari, jawaban seuntai kalimat petuah seorang ayah, memiliki arti sangat dalam yang takkan pernah sanggup terlambangkan. Walaupun dengan kalimat indah berpuitis yang diukir dengan pena bertintakan emas bercampur perak serta serbuk kristal mutiara ataupun ribuan semburat warna yang berpadu, takkan mampu mewakili keagungan kuasa-NYA. Dan hanyalah Dia yang selalu dekat bukan hanya dangan ku tetapi semua makhluk di bumi ini.
Pada-NYA aku berasal dan hanya kepada-NYA pula lah aku pasti kembali.

11 Mei 2008

Bagaimanapun

Siang hari yang cerah dengan sinar mentari yang ramah serta semilir angin yang menyejukkan. Dari beranda sebuah rumah yang bepagar coklat berdiri seorang ibu yang cantik, ramah, dan bijaksana.
" Ratna ayo pulang!" teriak ibu itu memanggil seorang teman yang sedang bermain bersamaku.
" Ya bu... sebentar lagi!" jawab temanku itu tanpa mengalihkan pandangannya dari boneka cantik yang dipegangnya.
" Yuk, kita pulang sekarang!. Ibumu benar sudah siang dan kita harus tidur karena PR kita banyak sekali", kataku.
" Ah... kamu ini PR seperti itukan mudah sekali kenapa harus dikerjakan!" jawabnya dengan nada yang ketus.
Tapi aku membiarkannya karena aku tahu dia baru akan berdiri dan pulang setelah ibunya datang menjemputnya. Aku pulang lebih dulu dan sesampainya aku dirumah , aku melihat Ratna telah pulang bersama ibunya. Memang begitulah Ratna seorang gadis kecil yang penuh semangat, ceria, cerdas dan pintar disekolah dia selalu unggul tapi dia sering tidak patuh pada peraturan. Saat itu kita kelas 4 SD, ayahnya adalah seorang pengusaha yang sukses sehingga semua kebutuhannya tak satupun yang tak terpenuhi apalagi dia anak tunggal itu membuat dia sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Tak pernah aku melihatnya kesusahan karea uang. Bulan demi bulan berlalu, tahun demi tahun berganti dan akhirnya kita lulus dan kami melanjutkan ke SMP yang sama . Dalam liburan kelulusan sekolah kami mengadakan sebuah acara perkemahan diluar kota .
" Wah... keren kita liburan!" teriaknya sangat senang.
Dari awal perjalanan dia tidak pernah berhenti bicara dan bernyayi dengan suara yang cukup keras.
" Rat.. tolong kecilkan suaramu ya kasihan teman-teman yang lain mereka tidak bisa tidur nyenyak, mereka pasti kecapekan", aku mencoba membuatnya berhenti bicara dan bernyanyi karena aku yang paling terganggu dengan duduk disebelahnya.
" Kenapa ini liburan , kita bebas dan waktunya untuk bersenang-senang!", teriaknya semakin keras.
" Aku nyaman, kenapa kamu ingin membuatku tidak nyaman dan aku akan menangis sambil berlari pulang?" tambahnya.
Tapi kat-katnya itu tidak kuhiraukan karena aku benar-benar mengantuk , dia memang seperti itu jika dia merasa nyaman dia takkan meneteskan air mata dan apapun yang terjadi dia akan tetap akan berada berada disana. Liburanpun usai kita mulai masuk sekolah baru dengan seragam baru dan teman-teman baru, tapi aku satu kelas lagi bersama Ratna. Ratna masih seperti dulu waktu SD suka bergaul, bermain, dan selalu menyepelekan tugas dari sekolah. Saat itu aku tidak begitu memperdulikannya dengan sikapnya yang seperti itu karena walaupun dia sering ditegur oleh guru pada saat kelulusan kita berdua bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Tapi saat di SMA kami tidak lagi satu kelas .
" Hai Rat, dari mana?" sapaku saat melihatnya berjalan dari arah yang berlawanan.
" Hai, aku dari ruang kepala sekolah", jawabnya.
" Memang ada apa?" tanyaku.
" Tidak ada apa-apa", jawabnya datar.
" Bagaimana dengan teman-teman sekelasmu?" tanyaku untuk membuat suasana terasa lebih nyaman.
" Semuanya baik dan aku harus kembali", jawabnya tanpa respon yang bagus.
" Ya...!" jawabku dan dia pun pergi dari hadapanku.
Aku tidak pernah melihatnya seperti itu, sepertinya dia baru saja mendapatkan masalah dan pada hari berikutnya aku baru tahu kalau dia diliburkan selama 5 hari. Sejak saat itu aku mencoba seperti dulu lagi, kita selalu bersama-sama. Saat pulang sekolah, diujung jalan tidak jauh dari sekolah suasananya sangat gaduh dan kacau tidak seperti biasanya.
" Ada apa itu?" tanya Ratna kepadaku.
" Tawuran", jawabku cepat.
" Dengan anak mana dan apa masalahnya?" Tanya Ratna bertubi-tubi.
" Aku tidak tahu, sepertinya dengan anak dari sekolah swasta", jelasku.
Ratna terlihat sangat terkejut dan ketakutan karena dari dulu dia tidak pernah memperdulikan keadaan sekitarnya yang membuatnya merasa tidak nyaman, tapi saat itu di depan matanya telah ada beberapa teman kita yang meninggal karena perkelahian itu. Hanya berjarak beberapa hari setelah kejadian itu ayahnya masuk rumah sakit karena serangan jantung dan akhirnya beliau tidak dapat ditolong lagi. Hidupnya kini sungguh jauh berbeda dari dulu yang serba terpenuhi apalagi keadaan ibunya juga yang sering sakit-sakitan karena kelelahan bekerja, Ratna terpaksa berhenti sekolah saat kenaikkan kelas 3 dikarenakan sudah tidak ada biaya lagi dan sekarang dia harus menggantikan ibunya bekerja.
" Rat, sabar dan tetap semangat menjalani hidup ini ya!" aku mencoba memberikan semangat untuknya.
" Ya! Aku ingat saat kita bermain bersama, saat ayah masih disini dan saat aku, ayah dan ibu tinggal dirumah yang dulu, tapi sekarang semuanya berbeda semuanya tidak sama lagi walau apapun yang akan terjadi", suaranya penuh dengan rasa penyesalan.
" Ya memang semuanya tidak akan bisa sepenuhnya kembali seperti dulu lagi, tapi kita masih punya banyak untuk diberikan dan dilakukan jadi jangan kamu menyerah dan kalah", ucapku untuk menumbuhkan semangatnya yang dulu lagi.
Ratna hanya diam sepertinya di benaknya telah terlintas sesuatu dari hasil pernyataanku yang mungkin telah merubah pemikirannya, tapi tiba-tiba keluar dari mulutnya sebuah perkataan.
" Ya... kamu benar walaupun hidup ini sulit aku akan terus maju sambil tersenyum dan memainkan setiap kartu kehidupan ini degan baik!" dia menyetujui pernyataanku.
" Selain itu kita harus memberi semampu kita, membantu sesama dan mencintai, semua ini tidak ada yang kekal dan penderitaanmu pasti akan berakhir!" tambahku.
" Ya.. Allah pasti memberiku kekuatan untuk melewati cobaan ini, jadi kamu maukan mendukung dan meberi aku semangat untuk menjalani semua ini?" suaranya mulai terdengar optimis.
" Ya! Dengan bersama -sama semuanya akan menjadi lebih ringan", jawabku.
Bukan hanya dengan sahabat tapi juga dengan semua orang seharusnya kita ingat untuk peduli dan merasakan bukan membuat diri kita merasa nyaman tapi orang lain terganggu. Bukan hanya penderitaan yang akan berakhir tapi kebahagiaan di dunia pun akan pergi dengan datangnya masah karena keduanya akan silih berganti dan semua yang ada di atas bumi ini tidak ada yang kekal.

01 Februari 2008

CABAI & KANKER? ADA APA YAAA??

Setiap kita mendengar kata "cabai" yang selalu terlintas dalam otak kita adalah rasa pedas, warna yang merah, dan kita akan sakit perut klo' kita makan terlalu banyak. Setelah aku tanya sama beberapa teman ternyata jawaban mereka semua sama, bahkan ada yang berpendapat klo' cabai itu seperti seorang teman yang didepannya saja terlihat sangat baik tapi dielakang dia selalu menjelek-jelekkan kita. Dan klo' berbicara tentang cabai, banyak orang yang suka cabai tapi nggak sedikit juga orang yang nggak suka dengan cabai dan untuk kalian yang nggak suka sama cabai coba deh mulai sekarang belajar buat makan cabai dikit-dikit karena selain untuk membuat sambal atau saos dan bisa bikin kita perut kita sakit klo' kebanyakan makan, tapi ternyata... cabai merah bisa membuhuh sel-sel kanker. Pasti kalian nggak percaya kan? klo' ternyata di dalam cabai terdapat sejenis ingredien (capsaicin) yang dapat membunuh sel-sel kanker dengan menyerang mitochondria yang memberikan energi pada sel-sel kanker. Selain itu periset di Nottingham University, Inggris juga menemukan bahwa capsaicin termasuk keluarga molekul yang disebut vanilloids dan tidak membahayakan sel-sel sehat.
Semoga dengan penemuan ini ahli-ahli medis bisa menemukan berbagai jenis obat-obatan yang berguna untuk penyakit kanker dan bisa menolong para penderita kanker karena saat ini kanker masih menjadi penyakit yang sangat menakutkan dan merenggut banyak jiwa.

FAKTA dibalik TEH SUSU

Minum teh dicampur susu hangat, diwaktu pagi pada musim dingin!!!!! Huuuu..... enak bgt!!!! Tapi ternyata klo' kiat lihat lagi, sebaiknya kita tinggalkan dech kebiasaan minum teh pake' susu meskipun itu enak. Kenapa??? karena ternyata protein yang terkandung dalam susu yang berinteraksi dengan teh dapat menurunkan flavonoid di dalam teh yang berkhasiat mencegah penyakit jantung. Sedangkan teh hotam sangat berkhasiatuntuk memperbaiki kemampuan pembuluh arteri dalam berelaksasi dan mengembang, tapi khasiat itu bisa hilang sama sekali pada waktu kita mencampurkan susu kedalam teh, bukan hanya itu susu juga menghancurkan antioksidan teh dan kemungkinan khasiat teh dalam mencegah penyakit kanker juga hancur. Jadi buat apa kita makan atau minum makanan atau minuman yang gak ada gunanya buat tubuh kita tapi malah menghilangkan manfaat yang seharusnya didapatkan oleh tubuh kita?




Sumber bacaan: Majalah "AURA"




10 Januari 2008

Hanya Engkau

Entah apa yang membuat
Diri ini menggenggam erat
Hati ini
Mungkin aku masih terlalu
Mencintainya
Dan masih penuh harap
Padanya
Tapi aku kini menau
Hanya Engkau yang sangat
Mencintaiku
Cinta-Mu mengalir
Membasahi hatiku
Memasuki relung jiwaku
Menembus tulangku dan menyungsum
Dalam darahku dengan Ayat-Ayat Cinta
Dan kini hanya Engkau yang
Kucinta, kupersembahkan seluruh
Hatiku dan hidupku hanya untuk-Mu
Hingga nanti Engkau menjadikan
Segalanya halal bagiku
Dengan CINTA-Mu yang begitu
Dasyat dan nikmat
Yang tiada pernah bisa tergadai
Aku hanya bersujud dan bersimpuh
Kepada-Mu
Hanya cinta ini yang akan
Ku genggam kembali pada-Mu
Ya Robbi!!!